Dalam proses budidaya, saat udang semakin membesar dan semakin padat, otomatis terjadi perubahan kualitas air. Selain udang yang makin padat, komoditas pengganggu seperti lumut pun berkembang pesat, terutama di bagian bawah kincir yang menawarkan lingkungan yang sesuai bagi kualitas air tersebut.
Lumut menjadi pengotor kincir paling bahaya dalam pemeliharaan kincir. “Karena adanya lumut membuat berat beban kincir bertambah dan jika sudah menebal, kinerja motor menjadi lambat dan lama-kelamaan bisa rusak,”.
Selain rusak, lanjutnya, putaran kincir yang melambat akan berpengaruh terhadap kandungan oksigen dalam air. Jika dibiarkan, kualitas air yang menurun dapat berdampak pada hasil panen udang yang menurun. Oleh karena itu, perawatan kincir tambak bukanlah hal yang pantang diremehkan.
Umumnya, tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi kendala seperti ini. “Untuk mengatasi lumut di sekitar kincir, cukup dikeringkan. Setelah kering, biasanya lumut gampang dibersihkan. Bisa lepas sendiri,".
Setelah digunakan, usai panen, seka pasir yang menempel pada permukaan impeller. Bersihkan dari padatan-padatan lain yang menempel sehingga permukaan motor tidak mudah berkarat atau mencegah korosi.
Pastikan tegangan listrik selalu stabil dan normal bila aerator dioperasikan. Tentunya ini akan memperpanjang umur motor.
Ganti minyak pelumas roda gigi setelah aerator digunakan setiap 3.600 jam kemudian. Hal ini untuk mengurangi kerusakan akibat gesekan dan memperpanjang umur peredam.
Walaupun pelampung terbuat dari HDPE berkualitas, alangkah baiknya bila teratur membersihkan organisme pada pelampung. Hal ini untuk menjaga pelampung tetap mengambang pada kedalaman normal dan mewujudkan aerasi yang optimal.
Rabu, 27 September 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar